3.12.2012

Trip to Bromo --->> Part 3

HARI KETIGA (Senin, 4 Juli 2011)

Setelah tidur berjejal-jejalan, pukul 03.30 kami bangun dan segera bersiap-siap melihat sunrise di puncak pananjakan, hanya saya yang berani mandi, hihihi…dingin bro.. Solat, dan olahraga kecil sambil melemaskan otot-otot adalah kegiatan awal kami pada hari yang cerah tersebut.

Pukul 04.00 Setelah berdoa kami segera tancap gas menuju puncak panajakan. Tidak diperbolehkan menaiki puncak panajakan menggunakan mobil pribadi, harus ngojek atau sewa jeep, berhubung kami memakai sepeda motor sendiri, kamipun langsung nge trek. 
 
Trek yang kami lalui berupa jalan aspal mulus dengan tikungan curam. Motor kami ‘paksa’ mendaki Gunung Pananjakan, bayangin saja motor Fit X 100 CC dan Vega ZR 110 CC bertarung dengan terjalnya tanjakan gunung Panajakan (admin nya sadis).. ampun kakak !! kata si Fit X mungkin gitu ya,, hehehehe.

Setelah melewati  jalanan yang berliku dan menanjak selama sekitar 1 jam, kamipun tiba di Puncak panajakan pukul 05.00, deretan mobil jeep Toyota Hardtop sudah terparkir rapi di parkiran Puncak Pananjakan, kamipun segera memarkirkan motor dengan tarif Rp.5000. Segera kami berlari menuju view point untuk menunggu sunrise tiba. Di Point of View, sudah banyak pengunjung yang juga telah menunggu saat-saat paling menakjubkan di muka bumi ini. Diantara puluhan wisatawan yang ada disitu, terdapat beberapa Bule yang akhirnya kami ketahui berasal dari Australia, Belanda, dan Polandia..

Udara dingin yang masuk hingga sum-sum tulang tak menyurutkan kami untuk menyaksikan pemandangan yang sangat indah, sebanding dengan perjuangan kami melalaui perjalanan jauh dari Demak sampai disini, tak ada kata-kata yang pantas untuk mendiskripsikan keindahan ini.

Pukul 07.00, cuaca sudah mulai panas, kamipun turun menuju parkiran dan tak lupa kami mampir di toko souvenir untuk membeli cindera mata khas Gunung Bromo. Saya tertarik dengan kaos oblong yang dihargai Rp.50.000 dengan gambar Gunung Semeru dan Gunung Bromo. Setelah puas berbelanja oleh-oleh, kami segera turun, bukan turun ke Gunung Bromo, melainkan kembali ke hotel untuk check out hotel.

Kami sengaja kembali lagi ke hotel sebelum ke Gunung Bromo, karena kami akan mengambil jalur Tumpang-Malang untuk kembali pulang (bukan jalan yang kemarin kami lewati). Sebelum check out, kami melaksanakan hajat terlebih dahulu, mandi, makan, dan packing.

Pukul 09.00 kami meninggalkan hotel dan kembali menuju jalur ke puncak panajakan, tapi kami tidak menuju ke penajakan lagi. Sebelum sampai panajakan ada pertigaan ke kanan, kami mengambil jalan tersebut, yaitu menuju ke kawah Gunung Bromo, jalanan berupa jalan bebatuan cadas yang terjal, sehingga membuat kami jalan sangat hati-hati walaupun jalanya menurun. Pada beberapa titik, kami harus menuntun sepeda motor kami, karena jalanan ditutupi tanah longsor.

Setelah setengah jam menuruni bukit, kamipun sampai di hamparan padang pasir gunung bromo. Menyusuri jalur yang terbuat dari bekas pijakan jeep hardtop, kami berjalan hati-hati, karena ban motor kami tidak di design untuk trek berpasir, akhirnya kami tiba di  Gunung Batok, tetapi kami tidak boleh  mendekat, karena ada peringatannya.

Memasuki pura, kami tetap melanjutkan motor kami hingga sampai mendekati kaki Gunung Bromo, akhirnya kami menitipkan motor kami pada seorang pedagang, dan kami melanjutkan berjalan menuju puncak Bromo dengan berjalan kaki, walaupun disana terdapat jasa kuda dengan harga Rp25000 karena sudah siang, biasanya Rp.50.000.

Gunung Bromo yang dulunya memilki anak tangga untuk mengakses menuju puncak, kini tak tersisa, tertutup oleh pasir yang selalu keluar dari mulut kawah Gunung Bromo, terpaksa kami harus mendakinya dengan kemiringan sekitar 70 derajat.

Cuaca sangat panas, membuat kami cepat capek, baru 5 langkah, saya kembali beristirahat sejenak, dan melanjutkan berjalan lagi sambil merangkak. Sekitar 15 menit, kamipun sampai di puncak Gunung Bromo, dan disuguhi semburan matrial vulkanisme dari bibir kawah. Kamipun segera berfoto-foto ria merayakan keberhasilan mencapai Target kami !!

Sunrise 1

 Sunrise 2

Berpose Ria

Nice

Peta Wisata

Bang Anofa
Backgroud Awan
Mantap !

Ini dia..

Potensi Wisata Kawasan Bromo












Trip to Bromo --->> Part 2

HARI KEDUA (Minggu, 3 Juli 2011)

Pagi-pagi kami mencari makan di sekitar masjid (rame banget bung !, ternyata disitu pasar pagi)..

Pukul 07.00 melanjutkan perjalan dengan motor yang kotor (abis kehujanan gan ^_^),  melaju dengan kecepatan standar (80 km/h) sambil menikmati hutan-hutan di Ngawi dan Caruban. Pukul 10.00 kami sampai di Kota Nganjuk, dan mencari pom bensin untuk beristirahat sejenak (pantatnya panas euy), tidak isi bensin.

Pukul 13.00 kami sampai di kota Jombang, an kembali mengisi bensin (Rp.10.000). Tujuan kami selanjutnya yaitu Masjid Agung Jombang, untuk istirahat sekaligus solat dan juga tidur. Sekitar 30 menit kami beristirahat, perut pun tak bisa diajak kompromi, kami melanjutkan perjalanan menuju Bromo !!

Sebelum meninggalkan kota Jombang, kami menyambangi warung pecel untuk sekedar menjanggal perut. Dengan berbekal google maps yang ada di HP SE Cedar, kami mengikuti rute yang tertera di layer HP, untuk melewati jalanan Mojokerto,  Gempol., Pandaan, Purwosari, dan Wonokitri.

Setelah melewati Jatim Park, pukul 16.00. kami mengambil arah ke Purwosari (Pertigaan belok kiri), medan yang kami lalui adalah jalanan sempit hanya cukup untuk simpangan 2 mobil,,  indikator bensin masih setengah, tapi untuk  berjaga-jaga (karena akan memasuki wilayah hutan),  kami mengisi lagi bensin di sekitar daerah tersebut (hanya ada 1 pom bensin kecil di jalan menuju Wonokitri), setelah sebelumnya kami juga mengisi bensin di Pandaan.

Hari yang mulai gelap, ditambah kabut yang mulai turun, kami pun disuguhi pemandangan indah alam sekitar. Tanjakan demi tanjakan kami lalui dengan erangan suara Fit X yang berderu kencang, membuat kami tambah semangat menjalani jalanan yang berkelak-kelok tersebut.

Hawa dingin mulai merasuki tubuh kami, sebelum samapi di Wonokitri, kami sempat cemas, karena hanya motor kami yang melewati jalanan tersebut diantara kabut-kabut pegunungan. Perasaan lega pun dating setelah kami melihat papan petunjuk menuju Gunung Bromo kurang 10 km lagi !

Akhirnya kami tiba di pos informasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di desa Wonokitri pukul 18.00 ! Melihat wajah kami yang lesu, kami diampiri seorang calo yang menawarkan jasa penginapan hotel seharga Rp 200.000 !! Gile bener…

Setelah negosisasi yang cukup alot, kamipun tak menemui kata sepakat, akhirnya kami turun sedikit untuk mencari hotel kelas melati yang murah. Sekitar 50 meter dari tempat tadi, ada plang bertuliskan”hotel murah”, kami pun segera bernegosiasi dgn empunya hotel, ternyata harga 1 kamar dengan 1 bed adalah Rp.50.000 dan Rp.75.000 untuk 1 kamar 2bed, karena keterbatasan dana, kami memilih 1 bed untuk berempat ! Ga papalah, yang penting bisa istirahat. Setelah meletakkan tas, kamipun berjalan-jalan keluar, melihat pemnadangan (Brrr,, dingin bro..) Tak lupa kami masak dan menyantap makanan pokok (baca:mie instant),

 Disambut Kabut Gunung Bromo



Trip to Bromo --->> Part 1


 Hari Pertama (Sabtu, 2 Juli 2011)

Gunung Bromo dengan ketinggian 2.329 Meter di atas permukaan laut merupakan sebuah kaldera raksasa dengan diameter sekitar 10 Km dengan beberapa gunung kecil ditengahnya, salah satunya ialah Gunung Batok. Dikelilingi oleh lautan pasir dan asap kawah yang masih mengepul menjadikan pemandangan yang spektakuler terutama disaat matahari terbit.

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman kami waktu berkunjung ke Gunung Bromo via Jalur Selatan (Sragen) menggunakan sepeda motor Honda Fit X dan Vega ZR (4 orang).

Saya dan adik saya berangkat dari rumah saya (Demak) pukul 16.00 WIB menuju ke Masjid Agung Purwodadi untuk menemui rekan saya dari Kudus sekaligus untuk menunaikan sholat Maghrib, mereka yang terlebih dahulu sampai di Masjid itu. Sebelumnya, saya mengisi full tank bensin pada Fit X yang saya kendarai (Rp.10.000)

 Tapi rencana tak berjalan semulus yang saya kira, karena jalan raya Demak - Purwodadi sangat tidak mendukung (baca:jelek), tidak ada lampu penerangan jalan, jalan berlubang, dan parahnya, kami ditemani hujan hampir selama perjalanan !!. Kira-kira waktu itu hampir jam 18.00 WIB, jadi saya dan adik saya memustuskan untuk mencari tempat berteduh di mushola sekaligus untuk menunaikan sholat Maghrib. Sekitar 10 menit sehabis kami menunaikan sholat Maghrib hujan tak kunjung reda, kami pun memutuskan untuk menerjang hujan itu.

Sekitar jam 19.15 saya sampai di masjid Agung Purwodadi, kami  mencari rekan saya yang terlebih dahulu sampai disana dan sekaligus menunaikan sholat Isya’ berjamaah, setelah selesai sholat berjamaah kami pun beristirahat sejenak sambil mengecak barang-barang kami.

 Pada  pukul 19.30 kami pun mengawali perjalan panjang ke Gunung Bromo dengan berdoa bersama agar diberi keselamatan selama perjalanan ini.Tujuan utama kami setelah itu yaitu, Masjid An-Nur Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

 Selama  perjalan kami terus diguyur hujan lebat dan macet karena ada perbaikan jalan di hutan Purwodadi, denagn kondisi jalan yang super parah, kami melalui jalanan malam Purwodadi-Sragen yang sepi dengan hati-hati.

Pukul 23.00, kami baru tiba di pinggiran Kota Sragen,. sambil menunggu hujan reda kami pun iseng beristirahat di emperan toko yang sudah tutup sembari membuat kopi panas dengan kompor mini yang kami bawa. Hujan pun reda dan kami melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di Mantingan perasaan lega pun menghampiri kami, kami segera memebersihkan diri dan istirahat tidur di masjid An-Nur Mantingan, Ngawi (maklum gan,, ngirit uang.. hehehee).
 Masjid An-Nur


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review