2.22.2012

Galaksi Lain


Dengan mempergunakan teleskop 250 cm di Observatorium Mount Palomor, astronom Edwin Hubble (1942) memotret sebuah galaksi di rasi Andromeda. Olehnya dijelaskan untuk pertama kalinya bentuk galaksi yang kemudian terkenal dengan nama galaksi Andromeda, berjarak 2 juta tahun cahaya dari galaksi kita (Bimasakti/ Milky way). Galaksi Andromeda merupakan galaksi luar (extragalaxy) pertama yang diketahui astronom. Sejak penemuannya, banyak studi dilakukan dalam mempelajari galaksi-galaksi diluar galaksi Bimasakti tempat kita berada.
Upaya para astronom mempelajari galaksi melalui pengamatan semenjak abad ke-18, telah melahirkan berbagai catalog benda-benda labgit yang meliputi gugusan bintang termasuk didalamnya didalamnya adalah galaksi. Pada tahun 1888, J.L.E Dreyer mempublikasikan New General Catalogues of Nebulae and cluster of Stars yang memuat 7840 objek langit. Catalog ini dilengkapi dengan supplemennya, Index Catalogues pada tahun 1895 dan 1908. Umumnya catalog tersebut mempergunakan notasi NGC atau IC diikuti dengan nomor objek dalam daftar. Sebagai contoh, galaksi Andromeda diberi nomor katalogus NGC 224.
Ada banyak galaksi-galaksi dengan berbagai ragam bentuknya. Hubble mengklasifikasikan galaksi-galaksi berdasarkan bentuknya ke dalam 3 kelompok utama, yaitu galaksi spiral, galaksi eliptik, dan galaksi tidak beraturan.
1.  Galaksi Spiral (S)
Populasi galaksi berbentuk spiral ini yang terbanyak (80%). Galaksi ini memiliki struktur yang paling teratur dengan pusat, selubung bulat dan piringan dengan spiral yang mengelilingi ekuator galaksi. Variasi dari galaksi spiral adalah galaksi spiral berbatang (SB), dengan bentuk cerutu yang melintasi pusat dan kedua ujungnya pola spiral menjutai.
2.  Galaksi Eliptik (E)
Galaksi dengan bentuk ini meliputi 17% dari seluruh populasi galaksi di alam semesta. Bentuknya lebih sederhana dibandingkan dengan galaksi spiral, karena hanya terdiri dari atas pusat dan selubung pipih. Kerapatan bintang lebih tinggi di pusat disbanding ditepiannya.
 3.  Galaksi Tidak Beraturan
Sebanyak 3% dari galaksi yang teramati sejauh ini menunjukan bentuk yang tidak beraturan. Bentuknya lebih merupakan onggokan bintang dengan batas yang kurang jelas. Berbagai contoh nyata galaksi ini antara lain awan Megellan kecil dan besar, tetangga galaksi kita Bimasakti.
Pola galaksi yang dirangkum dan diklasifikasikan oleh Hubble ditafsirkannya sebagai perjalanan evolusi galaksi di alam semesta dari bentuk yang awalnya sangat teratur menuju bentuk yang tidak beraturan. Galaksi juga teramati bergerombol di alam semesta kita. Kumpulan galaksi seperti ini disebut sebagai cluster of galaxies yang mengandung puluhan hingga ribuan galaksi  sebagai anggotanya. Salah satu gugus galaksi yang terkenal dan sudah diamati oleh Hubble adalah gugus Virgo. Beberapa gugus galaksi diberikan pada table berikut :
Tabel Contoh Gugus Galaksi 
 contoh gugus galaksi

Gugus galaksi dapat membentuk system yang lebih besar lagi yakni supercluster. Diameter supercluster dapat mencapai 10-20 juta parsek dengan jumlah anggota puluhan ribu galaksi.
 Jika kita berada di luar halaman dan memandang jaug ke atas kita akan melihat langit atau yang disebut cakrawala. Pada siang hari sewaktu cerah langit akan tampak berwarna biru bersih. Jika malam hari dilangit tampak bintang-bintang, bulan, dan benda-benda lain yang berkedudukan dapat berubah dari hari ke hari. Benda-benda itu bercahaya, yang disebut planet.
Bumi juga termasuk salah satu planet. Susunan benda-benda langit yang bergerak pada garis edarnya mengelilingi matahari disebut tata surya. Matahari sebagai pusat tata surya kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review